Pages

Sunday, November 29, 2009

Tuliskan 3 kata Terima Kasih untuk hari ini..

Minggu, 29 November 2009

Hari ini,,sebenarnya aku ga ingin pergi kemana-mana..tapi, berhubung sudah janji dan ini adalah waktu berkumpulnya anak-anak danus IME 2009. Akhirnya kami pun berkumpul lagi :)) walaupun ada yang ga bisa hadir, namun cukup terwakilkan dengan 5 orang yang hadir tadi. Sungguh menyenangkan berbagi cerita dan bergembira bersama mereka ; ka chairy, dahlan, bagus, dan wega..simple life,simple problem with danus IME.
  • Terimakasih untuk ibunya dahlan, yang begitu baik.. membuatkan kami puding kopyor merah jambu dengan vla mangganya , selain itu ada juga escocktail dengan berbagai buah uniknya.. ada pepaya, ada jambu, ada mangga, ada bengkoang, dan yang sangat unik ada buah labu siamnya looh :)
  • Terimakasih untuk supir angkot D11 PAL, yang teramat jujur memberikan kembalian Rp 500,00 nya :) jarang-jarang sekarang di jakarta, ada orang yang begitu jujurnya.. dan dia pun berkata : "Dek, kok kasih uangnya kebanyakan.. kan ongkosnya cuma 2000,00 aja dek" ooohhh begitu jujurnya ia. dan semoga saja ia selalu diberikan berkah oleh Allah SWT dan penumpang angkot yang banyak yaa.amin.
  • Terimakasih untuk ka che..atas pinjaman uangnya *jadi malu* hehe aku lupa bawa uang..dan aku pun meminjam uang kepada ka che untuk angkos dan makan bakso mantaaapss :) untung ada dia, hehe klo ga ada, bisa-bisa dsruh cuci piring dulu..
Dan masih teringat tentang bakso mantaaapss di deket rumah dahlan, yang kami makan bersama tadi, baksonya sangaat besaar..besar sekali, jadi benar-benar pas di namakan bakso mantaaapss..hehe enak juga rasa'a. dan yang terpenting ramah sekali penjualnya.

Acara kumpul danus IME hari ini sungguh menyenangkan..hujan menemani canda kita semua..semoga kekompakkan ini akan selalu melekat di hati..dengan cinta untuk kita semua.
TERIMAKASIH UNTUK 1 TAHUN INI,,YANG KULALUI BERSAMA KALIAN ..The Last project tetep harus ada yaa ^^
..semangat selalu

Sang Laron yang Menanti Rindu

Rabu, 18 November 2009, malam hari.

Hari itu mereka berbondong-bondong..memasuki ruang robot, mengusik ketenangan kami semua. Mereka berjumlah sangat banyak, puluhan atau bahkan ratusan, berkunjung tanpa sebuah undangan. Mereka datang, terbang kesana-kemari mencari ruang.

Mereka adalah Sang laron.. yang menanti rindu sebuah cahaya malam.

Pada malam hari setelah hujan, laron biasanya datang berkunjung ke sebuah tempat dimana cahaya terpancar dengan terangnya. Sinar lampu pada ruang robot malam itu tertupi oleh ratusan sang laron yang datang. Semua orang yang berada di ruang robot menjadi resah dan gelisah, para laron telah menganggu aktiftas dan kesibukan yang dilakukan disana, belum lagi beberapa sayapnya yang berjatuhan sangat mengotori ruang robot pada waktu itu. Reaksi mereka sungguh beragam, ada yang biasa saja, tetap diam ditempat, ada yang berpindah, ada yang memainkan sayap-sayap laron tersebut, ada yang marah-marah, berusaha mengusir laron-laron tersebut dengan tangannya, ada yang mematikan lampu di ruang robot, dan bahkan ada pula yang menangkap sang laron yang sedang terbang, lalu memutuskan sayapnya, agar sang laron tidak dapat terbang dan menganggu lagi :’(, sebenarnya Sang laron tidak bersalah sama sekali.

Laron adalah RAYAP. Rayap adalah LARON. Dia seekor hewan buta, dan masa hidupnya tak lebih dari dua hari! Mereka Bermetamorfosis. Ya, beberapa rayap akan dapat mencapai suatu bentuk yang berbeda, yaitu mendapatkan sayap. Pada musim penghujan (pada sore atau malam hari), mereka biasanya berterbangan bersama-sama mendekati suatu cahaya. Rayap memiliki tiga kasta (level perkembangan): kasta reproduktif, kasta prajurit, dan kasta pekerja. Laron merupakan salah satu fase dewasa dari kasta reproduktif. Ia akan menjadi raja dan ratu pada koloni rayap. Laron tumbuh dari telur. Sayap laron berkembang agar laron bisa terbang mencari pasangan kawinnya. Setelah kawin, sayap laron tanggal karena tidak diperlukan lagi. Mereka mulai membangun sarang dan menetaskan telur-telur sehingga membentuk koloni baru. J

Jadi, untuk apa kita menyiksa sang laron-laron tersebut??? janganlah mengeluh dengan adanya sang laron yang tiba-tiba berkunjung. Kedatangan mereka juga bisa menjadi perantara untuk menguji kesabaran kita, untuk menambah amal ibadah kita (lantaran membersihkan sayapnya dan menyapu ruangan robot). Selain itu, sang laron juga mengajari kita untuk hemat menggunakan listrik. Karena, biasanya bila sang laron datang ke rumah atau ke suatu tempat kita pasti akan langsung mematikan lampu ataupun cahaya yang ada di tempat tersebut. Bila dalam satu malam setiap rumah mematikan lampu dengan total waktu 1 jam, dan jika ada 100 rumah yang dimatikan lampunya pada waktu itu, maka akan berpengaruh terhadap jumlah cadangan listrik Negara, bukan??? karenanya, jangan hanya berpikir sisi negatif saja. Kadang, sisi negatif itu justru memicu adanya sisi positif. Alangkah baiknya bila kita selalu ber-positif thinking setiap saat.

Sebenarnya sang laron tidak berniat menganggu kita. Mereka hanya ingin mendekati sinar karena mereka mempunyai kepekaan terhadapnya. Alhamdulilah,,kalau yang peka terhadap sinar merupakan hewan tak berbisa dan kecil ukurannya., seperi laron. Coba bayangkan, kalau sang laron memiliki bisa seperti ular atau laron berukuran sebesar kalelawar. Wow!! Mungkin ruang robot kala itu langsung riuh,, semuanya pergi ketakutan. Hehe.

Kita bisa belajar dari rayap dan laron. Sungguh mengagumkannya, tinggi sarang rayap bisa mencapai enam meter dan lebarnya bisa mencapai dua belas meter. Yang paling menarik, hewan ini ternyata buta. Bahan pembangun sarang adalah “adonan” keras yang dibuat rayap pekerja dengan mencampurkan tanah dengan air liurnya. Yang paling luar biasa dari seni konstruksi sarang rayap adalah pasokan udara yang kontinu, sehingga suhu dan kelembapan di dalamnya relatif tetap. Dinding yang tebal dan keras pada sarang rayap ini melindungi bagian dalam dari panas di luar sarang. Sirkulasi udara diatur dengan membuat terowongan khusus pada sisi dinding sebelah dalam. Sementara itu, pori-pori yang terdapat pada dinding berfungsi untuk menyaring udara. Di bagian luar sarang terdapat saluran dan atap yang dibuat dengan kemiringan tertentu untuk mencegah masuknya air. Bagaimana makhluk hidup ini, yang otaknya lebih kecil dari satu milimeter kubik dan tak memiliki indra penglihat, membangun konstruksi yang begitu rumit?

Kekaguman-kekaguman tentang Sang laron dan rayap diatas, dan juga tentang adanya keajaiban arsitektur alam ini, tentu bukanlah ditujukan kepada hewan-hewan laron maupun rayap itu, namun hanya kepada Sang Pencipta lah yang telah menciptakan mereka kita wajib bersyukur dan bertawakal pada-Nya. Allah SWT menciptakan makhluk2-Nya dan menata alam semesta dengan begitu sempurnanya :))

♥♥-Gardina+wikipedia.com/laron+wikimu-belajar dari laron-♥♥

 

Template by BloggerCandy.com